Tuesday, December 19, 2017

Pesan Terakhir Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Bikin Tak Bisa Menahan Air Mata

Pesan Terakhir Jonghyun SHINee Sebelum Bunuh Diri, Bikin Tak Bisa Menahan Air Mata 

Jonghyun SHINee meninggalkan keluarga dan para penggemarnya kemarin, Senin (18/12). Keluarga menyiapkan rumah duka untuk orang-orang terdekatnya memberikan penghormatan terakhir bagi member SHINee tersebut. Agensi juga menyiapkan tempat duka tersendiri untuk penggemar agar tetap bisa memberikan penghormatan terakhir pada idolanya. 

Sederetan media Korea merilis foto-foto dari rumah duka mendiang Jonghyun SHINee.

 Sederetan media Korea merilis foto-foto dari rumah duka mendiang Jonghyun SHINee.

  Terlihat foto Jonghyun yang terpampang di tengah rumah duka. 

Terlihat foto Jonghyun yang terpampang di tengah rumah duka.

  Di luar ruangan juga ditulis kalau rumah bersemayam ini untuk memberikan penghormatan terakhir pada Jonghyun. 

 Di luar ruangan juga ditulis kalau rumah bersemayam ini untuk memberikan penghormatan terakhir pada Jonghyun. Jonghyun SHINee meninggalkan pesan terakhir yang minta diungkap ke publik jika ia meninggal. - Instagram/run_withthewolf

 

Seorang sahabat Jonghyun SHINee merilis surat terakhir sang idol yang ditinggalkan padanya. Nine9 member Dear Cloud diminta oleh Jonghyun sendiri untuk mengungkap surat terakhir darinya jika ia sudah tak ada lagi di dunia.
Saat mendapat pesan tersebut Nine9 tentu saja langsung menghubungi keluarganya untuk memberi tahu hal itu. Ia pun sudah berusaha untuk menguatkan Jonghyun, tapi ternyata usahanya tak berhasil mencegah sang sahabat bunuh diri.
Sebelum merilis surat dari Jonghyun ini, Nine9 juga sudah meminta izin dari keluarga. Mereka menghormati keinginan member SHINee itu, untuk suratnya dirilis ke publik.

Berikut surat yang ditulis Jonghyun SHINEE:
Warning: Surat ini bisa menjadi trigger untuk beberapa orang.
"Aku sudah hancur dari dalam. Depresi yang perlahan-lahan menguasaiku seluruhnya, dan aku tak bisa menang darinya. 
Aku membenci diriku sendiri. Aku mencoba untuk bertahan dan meminta diriku untuk kuat, tapi tidak ada jawaban.
Jika aku tidak bisa membersihkan napasku, lebih baik berhenti sekalian.
Aku bertanya siapa yang akan menjagaku.
Hanya ada Aku.
Aku sendirian.
Mudah mengatakan untuk mengakhiri semuanya.
Sulit sebenarnya untuk mengakhirinya.
Aku selama ini hidup karena kesulitan yang kuhadapi.
Mereka mengatakan aku ingin kabur.
Benar memang. Aku ingin kabur.
Dari diriku.
Dari kamu.
Aku bertanya siapa. Ini Aku. Dan ini aku. Dan ini aku lagi.
Aku bertanya kenapa aku semakin kehilangan kenangan. Mereka menjawab karena itu kepribadianku. Baiklah. Jadi pada akhirnya semua ini salahku.
Aku ingin seseorang menyadari, tapi tidak ada. Tidak ada yang menemuiku, tentu saja mereka tidak tahu aku ada.
Aku bertanya kenapa orang hidup. Ya karena mereka hidup saja.
Kalau aku bertanya kenapa orang mati, kurasa mereka akan menjawab kalau itu karena lelah.
Aku menderita dan khawatir. Aku tidak pernah bisa mengubah jalanku menjadi kebahagiaan.
Sakit hanya ada perasaan sakit.
Mereka mengatakan agar aku tidak seperti itu.
Kenapa? Aku bahkan tidak bisa mengakhiri dengan cara yang kuinginkan?
Mereka mengatakan padaku untuk mencari tahu mengapa aku terluka.
Aku tahu benar kenapa. Aku terluka karena diriku. Semua salahku dan karena aku jahat.
Dokter, inikah yang ingin kamu dengar?
Ini semua bukan salahku.
Saat dokter menyalahkan kepribadianku dengan suara yang pelan, aku berpikir mudah sekali menjadi seorang dokter.
Luar biasa bagaimana aku terluka. Orang yang lebih terluka bisa hidup lebih baik. Orang yang lebih lemah juga hidup dengan baik. Kurasa tidak. Dari semua yang hidup, tidak ada seorang pun yang lebih terluka daripada aku dan tidak ada yang lebih lemah daripada aku.
Tapi mereka mengatakan aku harus tetap hidup.
Aku berkali-kali bertanya, tapi ini bukan untukku. Ini demi kamu.
Aku ingin semua ini demi aku.
Jangan katakan hal yang tak masuk akal.
Pikirkan lah kenapa aku terluka? Aku sudah mengatakan kenapa. Kenapa aku terluka. Tidak seharusnya terluka seperti ini karena hal tersebut? Apakah aku harus menyebutkan detail yang lebih dramatik? 
Aku butuh cerita yang lebih lagi?
Ini bukan tempatku untuk memerangi dunia.
Ini bukan hidupku menjadi dikenal di dunia.
Mereka mengatakan kenapa aku semakin terluka. Karena aku menghadapi dunia, karena aku dikenal di dunia. Kenapa aku memilih ini? Itu lucu.
Ini keajaiban aku bisa bertahan hingga sekarang.
Apa yang bisa kukatakan lag? Katakan padaku aku telah bekerja keras.
Kalau aku sudah bisa bertahan dengan baik sampai sekarang. Kalau aku bekerja keras.
Bahkan jika kamu tidak bisa tersenyum merelakanku pergi, jangan salahkan aku.
Aku bekerja keras.
Aku benar-benar bekerja keras.
Selamat tinggal."
Curhatan pedih Jonghyun SHINee ini menjadi surat yang membuat para fans tak bisa menahan air matanya, mengetahui selama ini sang idola ternyata begitu menderita. Rest in peace Kim Jong Hyun.

No comments:

Post a Comment